Informasi Terkini

Lingkaran Intan Desa Mulyasari (Upaya Membaca Potensi Desa Mulyasari)

BPD Mulyasari (Karawang) - Berbahagialah kita semua masyarakat Desa Mulyasari. Bahwa kita berada di sebuah desa yang memiliki potensi beragam. Dan tidak banyak desa yang memiliki keragaman potensi seperti desa kita tercinta ini.

Bila kita berkaca pada keberhasilan desa yang lain, keberhasilan mereka dilandasi pada kesadaran dan studi potensi desa dan musyawarah masyarakat desa. Kemudian  potensi dan hasil musyawarah desa dijadikan sebagai dasar untuk membangun desa.

Desa yang popular dan viral dengan keberhasilannya masing-masing pasti tidak melewatkan dua kunci penting di atas. Semua keberhasilan itu tidak serta merta dirasakan tapi melalui proses panjang dan dilandasi oleh kesadaran akan potensi desanya sendiri, juga kepentingan masyarakat desanya.

Memahami potensi diri, membaca potensi desa, merupakan langkah awal yang harus dilakukan, langkah yang seharusnya tak boleh dilewati.  Jangan sampai pembentukan kebijakan-kebijakan desa (terutama dalam pembentukan BUMDesa) sekadar formalitas untuk mendapatkan Dana Desa tanpa mempertimbangkan potensi yang ada.

Pembacaan potensi pada akhirnya akan menentukan nasib sebuah usaha apakah ia mampu mengusung keberlanjutan atau sekadar formalitas yang juntrungnya tak jelas.

Lingkaran Intan Desa Mulyasari


Melihat potensi Desa Mulyasari, seakan-akan melihat semacam lingkaran intan, kita tengah berada di dalam circle of diamonds. Artinya kita tidak hanya memiliki satu potensi, melainkan memiliki banyak potensi besar. Bila semua atau salah satu potensi itu mampu dikelola dengan sebaik-baiknya, akan membuat desa kita sejahtera, angka PADes-nya lebih besar atau setara Dana Desa, dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Dalam hal ini saya akan mengerucutkan aneka potensi itu ke dalam lima narasi besar yang sebenarnya di luar kelima potensi itu masih hadir potensi-potensi lain. Kemudian masing-masing potensi itu, dapat dikembangkan sebagai usaha yang beragam. Apa sajakah kelima potensi Desa Mulyasari itu?
  1. Pertanian 
  2. Industri 
  3. Pariwisata 
  4. Ekonomi Kreatif
  5. Sorga Desa
Penomoran di atas tidak menunjukan nomor yang lebi awal lebih dominan, kelima potensi di atas memiliki peluang yang sama besar untuk dikembangkan. Apa saja yang bisa dikembangkan dengan kelima potensi besar di atas? Banyak! Sangat banyak. Dari masing-masing potensi setidaknya bisa dilahirkan masing-masing tiga potensi besar lain. 

POTENSI SEKTOR PERTANIAN
Pertanian seringkali dijadikan sebagai identitas suatu desa. Kultur agraris (kehidupan bertani) masyarakat desa memang perlahan memudar, perjalanan zaman telah mengubah banyak desa menjadi menjadi kawasan indsutri atau pemukiman, termasuk juga Desa Mulyasari. Tapi tidak lantas kita boleh mengabaikan kehidupan agraris ini. Petani harus tetap diberdayakan, dilindungi dan diutamakan.

Terlebih kita tengah mengembang amanat untuk bisa mewujudkan program “Indonesia Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045” visi yang hanya bisa diwujudkan bila setiap desa bahu-membahu memberdayakan kehidupan petaninya dan sektor pertaniannya. Pertanian adalah sejarah kita, potensi kita, dari sektor ini bisa dikembangkan sekurang-kurangnya 3 usaha sektor pertanian, yaitu:

1. Kelembagaan Ekonomi Petani
2. Pangan dan Olahan Pangan
3. Agrowisata

Kelembagaan Ekonomi Petani
Apa itu kelembagakan ekonomi petani, merupakan lembaga yang mengakomodir kepentingan dan hak-hak petani yang berfokus pada pemberdayaan SDM petani dan perekonomian petani yang terlembagakan.

Dengan kelembagaan ekonomi petani ini, para petani tidak lagi menjadi aktor “single fighter” melainkan menjadi sebuah lembaga tani yang di dalamnya mereka bisa membangun aneka jenis kegiatan usaha tani.

Dampak dari KEP ini, secara sederhana bisa dibayangkan seperti ini, bahwa petani yang pada mulanya langsung menjual hasil panen ke tengkulak dengan harga rendah, mereka akan mampu mengolah hasil panennya sendiri, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi atau hasil panennya bisa dijadikan ketahanan pangan lingkup desa. Atau juga petani bisa mengajukan pasar desa/pasar tani untuk memasarkan hasil bumi secara langsung ke masyarakat desa.

Kualitas hasil bumi petani Mulyasari tidak kalah dari kualitas hasil bumi yang ada di pasar sana. Kiranya, masyarakat pun akan dengan sendirinya membeli hasil bumi petani kita. Bahkan dengan adanya kelembagaan ekonomi petani ini, produk mereka tidak hanya meng-cover desa, tapi mampu menjangkau ruang yang lebih luas di luar desanya sendiri.

Alhasil petani memiliki keuntungan lebih besar, dan PADes pun secara otomatis akan ikut berkembang.

Pangan dan Olahan Pangan
Usaha tani bidang pangan dan olahan pangan yang kita miliki sangat bervariasi, mulai dari pangan untuk makanan pokok (padi), umbi-umbian (singkong, bengkoang) sayur-mayur, buah-buahan dan aneka hasil bumi lainnya.

Jika semua hasil panen itu dijual langsung, nilainya tidak terlalu tinggi, akan tetapi jika diolah menjadi olahan pangan, diberi kemasan, nilai jualnya akan berlipat. Dengan sentuhan tulus untuk mensejahterakan masyarakat, menghadirkan inovasi, petani kita bisa menjadi produsen hasil tani dari hulu sampai hilir.

Selama ini petani tidak mendapatkan itu, tidak mendapatkan pemberdayaan untuk mengelola hasil pangan mereka secara terintegrasi. Mereka tidak dilibatkan sampai ke industri paling hilir, mereka hanya berkutat di bagian hulu. Pembatasan ini menjadi pelemahan yang perlu segera dientaskan. 

Agrowisata
Agrowisata di Desa Mulyasari, kenapa nggak? Kita bisa menciptakan agrowisata yang beragam, kalau mau kita bisa menjadi salah satu pilihan bagi orang-orang yang ingin menikmati wisata alam dan pertanian. Bagaimana caranya?

Kita memiliki area pesawahan teknis, selama ini kita hanya memandangnya sebatas sawah. Padahal, itu bukan sekadar sawah, bukan sekadar tempat menanam padi dan mencari belut. Dengan visi yang hebat, sawah bisa memiliki fungsi beragam dan efek beragam, sawah bisa menjadi tempat wisata, tempat edukasi, tempat bersenang-senang.

Sumber gambar: Hallojogja

Dengan menambahkan wahana bermain, menambahkan bunga-bungaan di pematang sawah, seperti yang dilakukan di Kalibawang, Kulon Progo, Provinsi DIY, sawah telah memiliki keragaman fungsi, bukan sekadar tempat menanam padi tapi juga tempat berwisata dan menjadi sistem tani alami yang pada akhirnya mendongkrak PADes dan mensejahterakan petani juga.

Agrowisata lain juga bisa dihadirkan, misalnya wisata hidroponik, wisata akuaponik, wisata budidaya perikanan, petik buah-buahan, bahkan petik buah stroberi!

Petik stroberi? Mimpi kali ye! Stroberi kan tanaman dataran tinggi, mana bisa dibudidayakan di Mulyasari yang panas? Tentu bisa, teknologinya sudah ada, ilmunya sudah ada, studi kelayakannya sudah ada. Bayangkan… Kelak, orang kota tak perlu lagi macet-macetan ke Ciwidey untuk metik stroberi segar, mereka bisa datang ke Mulyasari. 

POTENSI SEKTOR INDUSTRI
Potensi Desa Mulyasari berikutnya yang termasuk salah satu potensi besar datang dari sektor industri. Kita beruntung hadir di sebuah desa yang di dalamnya berdiri banyak sekali perusahaan multinasional.

Keberadaan perusahaan-perusahaan itu, secara kasat mata merupakan potensi PADes yang luar biasa besar. Lalu usaha apa saja yang dapat dijalankan di sektor industri? Beberapa usaha ini, sangat realistis dan potensial untuk dikembangkan, yaitu:
1.   Supplier Perusahaan
2. Penyerap Limbah
3. Funding/Networking

Supplier Perusahaan
Usaha supplier (penyuplai) yang bisa dijalankan sangat beragam, baik yang sifatnya trading (dagang), holding (gabungan), brokering (perantara), maupun renting (penyewaan).

Kita bisa menghadirkan alat transportasi  dan menjadikannya usaha renting untuk dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut. 

Di bidang trading kita bisa menjual kebutuhan dasar rumah tangga perusahaan, misalnya ATK, konsumsi (catering), estetika (taman), seragam, dll. Bahkan memungkinkan untuk kita menjadi suplier dari elemen terkecil yang dibutuhkan dalam proses produksi.

Usaha Limbah Indsutri
Setiap perusahaan akan menghasilkan sampah dan limbah - keduanya jika mampu diserap - akan memberikan PADes yang lebih tinggi dari Dana Desa. Penyerapannya bisa berupa pengolahan limbah secara langsung dengan mendirikan Bank Sampah, maupun yang sifatnya brokering (perantara).

Masyarakat rentan bisa diberdayakan untuk ikut mengelola sampah di Bank Sampah, hasilnya bisa disalurkan ke Pegadaian untuk dijadikan emas, atau diolah menjadi bahan bakar, atau dijual lagi ke pengepul besar.

Pengelolaan sampah dan limbah industri selama ini kurang memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar kawasan industri. Sebagia besar masyarakat hanya bisa menonton dan mendengar saja, atau tak merasakan manisnya cuman kebagian getahnya. 

Sebenarnya, dengan pengelolaan limbah yang terintegrasi dan ikhlas memperjuangkan kepentingan masyarakat desa secara umum, kesejahteraan bukan lagi hayalan. Kita bisa menyekolahkan setiap rumah agar anak-anaknya menjadi sarjana.

Visi di atas sangat sangat sangat realistis dengan prasyarat stake holder yang terkait memiliki kesadaran yang sama, ikhlas mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Funding (Networking)
Perusahaan multinasional yang ada di sini, bisa dibilang sebagai sumber-sumber lain untuk mendanai program dan kebijakan desa dalam membangun desanya, pemerintahannya, memberdayakan masyarakatnya. Mereka adalah jaringan (networking), funding (sumber dana), sekaligus mitra.

Dituntut adanya kemampuan untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga (swasta) yang sebenarnya sangat terbuka untuk membangun networking - termasuk menjadi funding, terlebih mereka memiliki kewajiban untuk menggelontorkan dana CSR dan bantuan finansial lain yang berlimpah.

USAHA SEKTOR PARIWISATA
Desa Mulyasari juga diuntungkan karena secara administratif dinyatakan sebagai kawasan pariwisata dan memiliki potensi pariwisata. Kita memiliki saluran irigasi, DAS Citarum, dan Situ Cipule.

Ketiganya  selama ini hanya dipandang secara an sich sekadar aliran air, sekadar genangan air tanpa keseriusan untuk menggali lebih dalam lagi potensi besar yang terkandung di dalamnya. Padahal ketiganya (Irigasi, Citarum, dan Situ Cipule) menyimpan makna lain, potensi fisik itu bisa menghadirkan potensi budaya, pariwisata, ekonomi, sosial, dan masih banyak lagi.

Usaha apa saja yang mungkin dikembangkan di sektor pariwisata ini? Setidaknya kita bisa kembangkan tiga jenis usaha potensial, yaitu sebagai berikut:
1.  Turisme Ekowisata
2. Wisata Seni Budaya
3. Perikanan

Turisme/Ekowisata
Memanfaatkan potensi perairan (Irigasi, Citarum dan Situ Cipule) bukan hal mustahil, pihak terkait bisa diajak duduk bareng untuk melakukan kesepahaman mengenai pemanfaatannya. Zaman now, tinggal komunikasi dan kolaborasi aja, apapun kendalanya, pasti beres! Kiranya semua pihak akan bisa bekerjasama dan bersedia memberika pemanfaatannya untuk tujuan membangun kesejahteraan masyarakatnya.

Cipule selama ini hanya dimanfaatkan untuk keperluan pengairan, Olahraga dan memancing. Dengan membentuk usaha yang bersifat holding (gabungan), kemudian dengan upgrading sarana-prasarana Situ Cipule pun menjadi penuh pesona. Di sana kelak orang bisa bermain perahu-perahuan, pasar apung, wisata kuliner di bawah pohon selong yang rindang  sembari menikmati tabuhan musik budaya dan tradisi.

Kelak orang dari kota-kota tidak perlu lagi ke Bandung untuk bisa kuliner di pasar terapung, cukup datang saja ke Mulyasari. Tidak perlu lagi ke Jatiluhur atau Cirata untuk menikmati wisata air, mereka bisa datang ke Situ Cipule Menikmati tempat rindang, lesehan, kongkow sembari wifi-an dan selfie-selfiean.

Ekowisata
Apa bedanya turisme dan ekowisata, secara sederhana turisme lebih berfokus pada upaya mendatangkan orang untuk mengunjungi suatu tempat wisata. Sementara ekowisata lebih berfokus pada wisata berwawasan ekologi (lingkungan alam).

Kita tahu bahwa Citarum  berada pada titik kritis, terutama dikarenakan karena limbah industri dan sampah rumah tangga. Pembenahannya memang harus terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir. Bila saja setiap desa bisa mengawal ekologi Citarum terutama di bidang sampah rumah tangga, mungkin akan mempercepat setidaknya membantu upaya Pemerintah Pusat dalam upaya revitalisasi sungai Citarum. 

Desa bisa menghadirkan ekowisata Citarum yang di dalamnya ada tujuan-tujuan edukatif perihal lingkungan dan budaya, ada nilai-nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan alam semacam organic farming, konservasi DAS Citarum skala desa dan gerakan-gerakan pemberdayaan lain yang mengandung economic value dan ecological value.

Wisata Seni dan Budaya
Bicara seni dan budaya, Karawang bisa dibilang sebagai salah satu pusat seni budaya di Jawa Barat. Kita memiliki seni jaipongan, calung, atau seni dari daerah lain yang sebenarnya bisa diterapkan sebagai wisata seni budaya.

Selain seni budaya di atas, Karawang juga menjadi ranah dari lahirnya salah satu seni pencak silat Godot. Silat yang jurus-jurusnya sangat berbahaya dan mematikan karena itu pula silat yang satu ini tidak diperkenankan untuk dipertandingkan dalam ajang Olahraga. Eksistensi silat Godot harus dipertahankan, dilestarikan karena di dalamnya ada keluhungan kearifan lokal.

Falsafah silat godot menjadi kearifan lokal yang maknanya sangat dalam, "Weduk Rahayu Gagah Barokah. Weduk Teu Kudu Di Adu Gagah Teu Kudu Pasea. Hirup Ulah Manggih Tungtung Paeh Ulah Jadi Beja Batur. Weduk Tunggulna Rahayu Gagah Tangkalna Barokah, Barokah Dunya Akherat."

Sumber gambar: Senibeladirigodot

Bentuk pelestariannya bisa berupa padepokan yang didalmnya para pegiat seni budaya (silat, jaipong, calung, dan sebagainya) bersatu padu melestarikan budaya kita, memperkenalkannya ke seluruh Indonesia, bahkan dunia.

POTENSI SEKTOR EKONOMI KREATIF
Kita saat ini diuntungkan dengan keberadaan kawasan industri, hanya kehadirannya jangan dijadikan sebagai satu-satunya solusi untuk masalah ketenagakerjaan. Penyerapan tenaga kerja dari perusahaan ada batasnya, dengan kata lain kelak di waktu yang akan datang penerimaan tenaga kerja bersifat terbatas.

Maka perlu dilakukan upaya-upaya berupa penciptaan lapangan kerja baru, salah satunya melalui ekonomi kreatif yang didefinisikan sebagai berikut “Industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.“ (Bekraf)

Usaha apa yang bisa dikembangkan? Setidaknya ada tiga jenis usaha yang bisa dikembangkan yaitu sebagai berikut:
1.      Balai Teknologi Informasi
2. Workshop Desa
3. UKM dan IRT

BalaiTeknologi Informasi
Dunia sudah memasuki Revolusi Industri 4.0, apa artinya? Bahwa setiap orang yang hidup di era ini akan lebih mudah mengimbangi zamannya dengan memiliki kemampuan teknologi informasi.

SDM desa kita butuh diberdayakan dengan memberikan ruang-ruang terbuka untuk pemberdayaannnya. Salah satu upaya yang bisa dilakukan yaitu berupa Balai Teknologi Informasi, berupa fasilitas untuk masyarakat belajar dan memanfaatkan teknologi informasi demi menunjang kebutuhan hidup dan mengembangkan usaha-usaha ekonominya.

Balai Teknologi Informasi ini akan menjadi ruang edukasi yang bisa diakses masyarakat desa kapan saja. Bahkan bisa menjadi pusat usaha digital yang menyerap devisa besar-besaran. Ciyus!

Workshop Desa
Workshop yang saya maksud bukan dalam bentuk acara semisal seminar, melainkan sebuah ruang lengkap dengan fasilitas dan teknologi di dalamnya. Kelak fasilitas itu akan dijadikan ruang bagi masyarakat desa untuk mengasah dan berbagi kemampuan mereka di bidang teknologi, khususnya TTG dan di bidang lainnya semisal konveksi, otomotif, kria, seni lukis

SDM desa kita sangat banyak yang berpotensi, bila saja mereka mendapatkan perhatian dan ruang yang sebesar-besarnya, potensi itu bisa menjadi aset yang membanggakan.

UKM dan Industri Rumah Tangga
UKM dan IRT yang ada di desa Mulyasari tidak sedikit yang sudah berkiprah dengan jangkauan yang cukup luas. Bila saja semua potensi UKM dan IRT itu bisa diakomodir oleh BUMDesa, tentu saja akan terjadi hubungan timbal balik yang saling menguntungkan. Yang ujung-ujungnya meningkatkan PADes juga.

Usaha mikro ini butuh dibina, dikembangkan, dan diberdayakan karena bila dikembangkan lebih intensif bisa menjadi penyerap tenaga kerja yang tidak sedikit dan memberikan profit yang juga tidak sedikit.

POTENSI SEKTOR SORGA DESA
Sorga Desa (Sarana Olahraga Desa) termasuk salah satu dari empat prioritas pembangunan Kemendesa. Kita bisa membangun sarana Olahraga yang bertaraf nasional seperti yang telah dilakukan oleh Kades Cisayong (Tasik Malaya).

Usaha Sorga Desa ini setidaknya bisa dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Sorga Desa Popular
2. Sorga Desa Budaya
3. Sorga Desa Kekinian

Sorga Desa Popular
Sorga Desa Popular ini berupa sarana Olahraga yang digemari banyak orang, misalnya lapang bola, lapang futsal, kolam renang, lapang bulu tangkis dan lainnya.  Untuk lapang bola meskipun sudah menjadi gagasan mainstream, toh cabang Olahraga yang satu ini akan selalu ramai dan diminati banyak orang, terlebih bila standarnya sesuai standar FIFA seperti lapangan bola Sakti Lodaya.

Sorga Desa Budaya
Olahraga budaya ini sangat penting, mengingat kita memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya kita sendiri. Hasil yang didapatkan nanti berupa pelestarian budaya dan regenerasi atlit olahraga budaya.

Bentuk konkritnya bisa berupa padepokan silat yang di dalamnya masyarakat bisa belajar ilmu bela diri dan berolahraga. Atau bisa juga berpa lapangan permainan tradisional yang saat ini sudah jarang dimainkan. Kenapa lapangan permainan tradisional? Di luar sana orang-orang rindu dengan budaya silam, dengan permainan leluhur kita. Dengan pengemasan yang inovatif dan kreatif, bisa menjadi magnet yang mengundang banyak orang untuk datang.
               
Sorga Desa Kekinian
Dulu olahraga panjat tebing tidak begitu popular tapi hari ini olahraga yang satu ini menjadi penyumbang medali emas yang terbanyak kedua setelah Pencak Silat di ajang Asian Games. Artinya cabor ini perlu memiliki potensi besar dan butuh regenerasi atlit untuk terus menjadi penyumbang medali emas bagi Indonesia.

Olahraga lain yang sedang digemari anak muda zaman now, bisa dilirik sebagai potensi yang memberikan peluang usaha besar, misalnya arena perang paintball, arena panahan, track motor cross.

Kesemuanya potensi di atas memberikan dampak positif yang sangat banyak tidak hanya bagi Pemdes (PADes), tapi juga bagi masyarakat desanya sendiri. Apakah harus semua potensi dijalankan? Tidak perlu, bisa beberapa atau fokus di salah satu potensi.

Sekarang, kita di sini berdoalah agar suatu saat nanti, ada sosok yang benar-benar ikhlas membangun kesejahteraan bagi masyarakat Desa Mulyasari. 

Tidak ada komentar