Lingkaran Intan Desa Mulyasari (Upaya Membaca Potensi Desa Mulyasari)
BPD Mulyasari (Karawang) - Berbahagialah
kita semua masyarakat Desa Mulyasari. Bahwa kita berada di sebuah desa yang
memiliki potensi beragam. Dan tidak banyak desa yang memiliki keragaman potensi seperti desa kita tercinta ini.
Pembacaan potensi pada akhirnya akan menentukan nasib sebuah usaha apakah ia mampu mengusung keberlanjutan atau sekadar formalitas yang juntrungnya tak jelas.
Penomoran di atas tidak menunjukan nomor yang lebi awal lebih dominan, kelima potensi di atas memiliki peluang yang sama besar untuk dikembangkan. Apa saja yang bisa dikembangkan dengan kelima potensi besar di atas? Banyak! Sangat banyak. Dari masing-masing potensi
setidaknya bisa dilahirkan masing-masing tiga potensi besar lain.
1. Kelembagaan Ekonomi Petani
2. Pangan dan Olahan Pangan
3. Agrowisata
2. Sorga Desa Budaya
3. Sorga Desa Kekinian
Bila kita berkaca pada keberhasilan desa
yang lain, keberhasilan mereka dilandasi pada kesadaran dan studi potensi desa dan musyawarah
masyarakat desa. Kemudian potensi dan
hasil musyawarah desa dijadikan sebagai dasar untuk membangun desa.
Desa yang popular dan viral dengan
keberhasilannya masing-masing pasti tidak melewatkan dua kunci penting di atas.
Semua keberhasilan itu tidak serta merta dirasakan tapi melalui proses panjang
dan dilandasi oleh kesadaran akan potensi desanya sendiri, juga kepentingan
masyarakat desanya.
Memahami potensi diri, membaca potensi
desa, merupakan langkah awal yang harus dilakukan, langkah yang seharusnya tak
boleh dilewati. Jangan sampai
pembentukan kebijakan-kebijakan desa (terutama dalam pembentukan BUMDesa)
sekadar formalitas untuk mendapatkan Dana Desa tanpa mempertimbangkan potensi
yang ada.
Pembacaan potensi pada akhirnya akan menentukan nasib sebuah usaha apakah ia mampu mengusung keberlanjutan atau sekadar formalitas yang juntrungnya tak jelas.
Lingkaran Intan Desa Mulyasari
Melihat potensi Desa Mulyasari,
seakan-akan melihat semacam lingkaran intan, kita tengah berada di dalam circle of diamonds. Artinya kita tidak
hanya memiliki satu potensi, melainkan memiliki banyak potensi besar.
Bila semua atau salah satu potensi itu mampu dikelola dengan sebaik-baiknya,
akan membuat desa kita sejahtera, angka PADes-nya lebih besar atau setara Dana Desa, dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Dalam hal ini saya akan mengerucutkan
aneka potensi itu ke dalam lima narasi besar yang sebenarnya di luar kelima potensi itu masih hadir potensi-potensi lain. Kemudian masing-masing potensi
itu, dapat dikembangkan sebagai usaha yang beragam. Apa sajakah kelima potensi Desa Mulyasari itu?
- Pertanian
- Industri
- Pariwisata
- Ekonomi Kreatif
- Sorga Desa
POTENSI
SEKTOR PERTANIAN
Pertanian seringkali dijadikan sebagai identitas suatu desa. Kultur agraris (kehidupan
bertani) masyarakat desa memang perlahan memudar, perjalanan zaman telah mengubah banyak desa menjadi menjadi
kawasan indsutri atau pemukiman, termasuk juga Desa Mulyasari. Tapi tidak lantas kita boleh mengabaikan kehidupan agraris
ini. Petani harus tetap diberdayakan, dilindungi dan diutamakan.
Terlebih kita tengah mengembang amanat
untuk bisa mewujudkan program “Indonesia Lumbung Pangan Dunia Tahun 2045” visi
yang hanya bisa diwujudkan bila setiap desa bahu-membahu memberdayakan
kehidupan petaninya dan sektor pertaniannya. Pertanian adalah sejarah kita, potensi
kita, dari sektor ini bisa dikembangkan sekurang-kurangnya 3 usaha sektor pertanian,
yaitu:
2. Pangan dan Olahan Pangan
3. Agrowisata
Kelembagaan
Ekonomi Petani
Apa itu kelembagakan ekonomi petani,
merupakan lembaga yang mengakomodir kepentingan dan hak-hak petani yang
berfokus pada pemberdayaan SDM petani dan perekonomian petani yang terlembagakan.
Dengan kelembagaan ekonomi petani ini,
para petani tidak lagi menjadi aktor “single fighter” melainkan menjadi sebuah
lembaga tani yang di dalamnya mereka bisa membangun aneka jenis kegiatan usaha
tani.
Dampak dari KEP ini, secara sederhana bisa dibayangkan seperti ini, bahwa petani yang pada mulanya langsung menjual
hasil panen ke tengkulak dengan harga rendah, mereka akan mampu mengolah hasil
panennya sendiri, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi atau hasil panennya
bisa dijadikan ketahanan pangan lingkup desa. Atau juga petani bisa mengajukan
pasar desa/pasar tani untuk memasarkan hasil bumi secara langsung ke masyarakat
desa.
Kualitas hasil bumi petani Mulyasari
tidak kalah dari kualitas hasil bumi yang ada di pasar sana. Kiranya,
masyarakat pun akan dengan sendirinya membeli hasil bumi petani kita. Bahkan
dengan adanya kelembagaan ekonomi petani ini, produk mereka tidak hanya
meng-cover desa, tapi mampu menjangkau ruang yang lebih luas di luar desanya
sendiri.
Alhasil petani memiliki keuntungan lebih
besar, dan PADes pun secara otomatis akan ikut berkembang.
Pangan
dan Olahan Pangan
Usaha tani bidang pangan dan olahan
pangan yang kita miliki sangat bervariasi, mulai dari pangan untuk makanan
pokok (padi), umbi-umbian (singkong, bengkoang) sayur-mayur, buah-buahan dan
aneka hasil bumi lainnya.
Jika semua hasil panen itu dijual
langsung, nilainya tidak terlalu tinggi, akan tetapi jika diolah menjadi olahan
pangan, diberi kemasan, nilai jualnya akan berlipat. Dengan sentuhan tulus
untuk mensejahterakan masyarakat, menghadirkan inovasi, petani kita bisa
menjadi produsen hasil tani dari hulu sampai hilir.
Selama ini petani tidak mendapatkan itu, tidak mendapatkan pemberdayaan untuk mengelola hasil pangan mereka secara terintegrasi. Mereka tidak dilibatkan sampai ke industri paling hilir, mereka hanya berkutat di bagian hulu. Pembatasan ini menjadi pelemahan yang perlu segera dientaskan.
Selama ini petani tidak mendapatkan itu, tidak mendapatkan pemberdayaan untuk mengelola hasil pangan mereka secara terintegrasi. Mereka tidak dilibatkan sampai ke industri paling hilir, mereka hanya berkutat di bagian hulu. Pembatasan ini menjadi pelemahan yang perlu segera dientaskan.
Agrowisata
Agrowisata di Desa Mulyasari, kenapa
nggak? Kita bisa menciptakan agrowisata yang beragam, kalau mau kita bisa
menjadi salah satu pilihan bagi orang-orang yang ingin menikmati wisata alam
dan pertanian. Bagaimana caranya?
Kita memiliki area pesawahan teknis,
selama ini kita hanya memandangnya sebatas sawah. Padahal, itu bukan sekadar
sawah, bukan sekadar tempat menanam padi dan mencari belut. Dengan visi yang
hebat, sawah bisa memiliki fungsi beragam dan efek beragam, sawah bisa menjadi
tempat wisata, tempat edukasi, tempat bersenang-senang.
Dengan menambahkan wahana bermain,
menambahkan bunga-bungaan di pematang sawah, seperti yang dilakukan di Kalibawang, Kulon Progo, Provinsi DIY,
sawah telah memiliki keragaman fungsi, bukan sekadar tempat menanam padi tapi juga tempat berwisata dan menjadi sistem tani alami yang pada akhirnya mendongkrak PADes dan mensejahterakan
petani juga.
Agrowisata lain juga bisa dihadirkan,
misalnya wisata hidroponik, wisata akuaponik, wisata budidaya perikanan, petik buah-buahan,
bahkan petik buah stroberi!
Petik stroberi? Mimpi kali ye! Stroberi
kan tanaman dataran tinggi, mana bisa dibudidayakan di Mulyasari yang panas?
Tentu bisa, teknologinya sudah ada, ilmunya sudah ada, studi kelayakannya sudah
ada. Bayangkan… Kelak, orang kota tak perlu lagi macet-macetan ke Ciwidey untuk
metik stroberi segar, mereka bisa datang ke Mulyasari.
POTENSI
SEKTOR INDUSTRI
Potensi Desa Mulyasari berikutnya yang
termasuk salah satu potensi besar datang dari sektor industri. Kita beruntung
hadir di sebuah desa yang di dalamnya berdiri banyak sekali perusahaan
multinasional.
Keberadaan perusahaan-perusahaan itu,
secara kasat mata merupakan potensi PADes yang luar biasa besar. Lalu usaha apa saja yang dapat dijalankan di
sektor industri? Beberapa usaha ini, sangat realistis dan potensial untuk
dikembangkan, yaitu:
1. Supplier Perusahaan
2. Penyerap Limbah
3. Funding/Networking
3. Funding/Networking
Supplier
Perusahaan
Usaha supplier (penyuplai) yang bisa
dijalankan sangat beragam, baik yang sifatnya trading (dagang), holding
(gabungan), brokering (perantara), maupun renting (penyewaan).
Kita bisa menghadirkan alat
transportasi dan menjadikannya usaha
renting untuk dipergunakan oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
Di bidang trading kita bisa menjual
kebutuhan dasar rumah tangga perusahaan, misalnya ATK, konsumsi (catering),
estetika (taman), seragam, dll. Bahkan memungkinkan untuk kita menjadi suplier
dari elemen terkecil yang dibutuhkan dalam proses produksi.
Usaha
Limbah Indsutri
Setiap perusahaan akan menghasilkan
sampah dan limbah - keduanya jika mampu diserap - akan memberikan PADes yang lebih tinggi dari Dana Desa. Penyerapannya bisa berupa pengolahan limbah secara langsung dengan
mendirikan Bank Sampah, maupun yang sifatnya brokering (perantara).
Masyarakat rentan bisa diberdayakan
untuk ikut mengelola sampah di Bank Sampah, hasilnya bisa disalurkan ke
Pegadaian untuk dijadikan emas, atau diolah menjadi bahan bakar, atau dijual
lagi ke pengepul besar.
Pengelolaan sampah dan limbah industri selama ini kurang
memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar kawasan industri. Sebagia besar masyarakat hanya bisa menonton dan mendengar saja, atau tak merasakan manisnya cuman kebagian
getahnya.
Sebenarnya, dengan pengelolaan limbah yang terintegrasi dan ikhlas memperjuangkan kepentingan masyarakat desa secara umum, kesejahteraan bukan lagi hayalan. Kita bisa menyekolahkan setiap rumah agar anak-anaknya menjadi sarjana.
Sebenarnya, dengan pengelolaan limbah yang terintegrasi dan ikhlas memperjuangkan kepentingan masyarakat desa secara umum, kesejahteraan bukan lagi hayalan. Kita bisa menyekolahkan setiap rumah agar anak-anaknya menjadi sarjana.
Visi di atas sangat sangat sangat
realistis dengan prasyarat stake holder yang terkait memiliki kesadaran yang
sama, ikhlas mengutamakan kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.
Funding
(Networking)
Perusahaan multinasional yang ada di
sini, bisa dibilang sebagai sumber-sumber lain untuk mendanai program dan
kebijakan desa dalam membangun desanya, pemerintahannya, memberdayakan
masyarakatnya. Mereka adalah jaringan (networking), funding (sumber dana),
sekaligus mitra.
Dituntut adanya kemampuan untuk
berkolaborasi dengan pihak ketiga (swasta) yang sebenarnya sangat terbuka untuk
membangun networking - termasuk menjadi funding, terlebih mereka memiliki kewajiban untuk menggelontorkan dana CSR dan bantuan finansial lain yang berlimpah.
USAHA
SEKTOR PARIWISATA
Desa Mulyasari juga diuntungkan karena
secara administratif dinyatakan sebagai kawasan pariwisata dan memiliki potensi
pariwisata. Kita memiliki saluran irigasi, DAS Citarum, dan Situ Cipule.
Ketiganya selama ini hanya dipandang secara an sich sekadar aliran air, sekadar genangan
air tanpa keseriusan untuk menggali lebih dalam lagi potensi besar yang terkandung di dalamnya. Padahal ketiganya (Irigasi, Citarum, dan Situ Cipule) menyimpan makna lain, potensi fisik itu
bisa menghadirkan potensi budaya, pariwisata, ekonomi, sosial, dan masih banyak
lagi.
Usaha apa saja yang mungkin dikembangkan
di sektor pariwisata ini? Setidaknya kita bisa kembangkan tiga jenis usaha
potensial, yaitu sebagai berikut:
1. Turisme Ekowisata
2. Wisata Seni Budaya
3. Perikanan
2. Wisata Seni Budaya
3. Perikanan
Turisme/Ekowisata
Memanfaatkan potensi perairan (Irigasi,
Citarum dan Situ Cipule) bukan hal mustahil, pihak terkait bisa diajak duduk
bareng untuk melakukan kesepahaman mengenai pemanfaatannya. Zaman now, tinggal
komunikasi dan kolaborasi aja, apapun kendalanya, pasti beres! Kiranya semua
pihak akan bisa bekerjasama dan bersedia memberika pemanfaatannya untuk tujuan
membangun kesejahteraan masyarakatnya.
Cipule selama ini hanya dimanfaatkan
untuk keperluan pengairan, Olahraga dan memancing. Dengan membentuk usaha yang
bersifat holding (gabungan), kemudian dengan upgrading sarana-prasarana Situ Cipule pun menjadi penuh pesona. Di
sana kelak orang bisa bermain perahu-perahuan, pasar apung, wisata kuliner di
bawah pohon selong yang rindang sembari
menikmati tabuhan musik budaya dan tradisi.
Kelak orang dari kota-kota tidak perlu
lagi ke Bandung untuk bisa kuliner di pasar terapung, cukup datang saja ke
Mulyasari. Tidak perlu lagi ke Jatiluhur atau Cirata untuk menikmati wisata
air, mereka bisa datang ke Situ Cipule Menikmati tempat rindang, lesehan,
kongkow sembari wifi-an dan selfie-selfiean.
Ekowisata
Apa bedanya turisme dan ekowisata,
secara sederhana turisme lebih berfokus pada upaya mendatangkan orang untuk
mengunjungi suatu tempat wisata. Sementara ekowisata lebih berfokus pada wisata
berwawasan ekologi (lingkungan alam).
Kita tahu bahwa Citarum berada
pada titik kritis, terutama dikarenakan karena limbah industri dan sampah rumah
tangga. Pembenahannya memang harus terintegrasi mulai dari hulu sampai hilir. Bila saja setiap desa bisa mengawal
ekologi Citarum terutama di bidang sampah rumah tangga, mungkin akan
mempercepat setidaknya membantu upaya Pemerintah Pusat dalam upaya revitalisasi
sungai Citarum.
Desa bisa menghadirkan ekowisata Citarum yang di dalamnya ada tujuan-tujuan edukatif perihal lingkungan dan budaya, ada nilai-nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan alam semacam organic farming, konservasi DAS Citarum skala desa dan gerakan-gerakan pemberdayaan lain yang mengandung economic value dan ecological value.
Desa bisa menghadirkan ekowisata Citarum yang di dalamnya ada tujuan-tujuan edukatif perihal lingkungan dan budaya, ada nilai-nilai ekonomi yang bisa dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan lingkungan alam semacam organic farming, konservasi DAS Citarum skala desa dan gerakan-gerakan pemberdayaan lain yang mengandung economic value dan ecological value.
Wisata
Seni dan Budaya
Bicara seni dan budaya, Karawang bisa
dibilang sebagai salah satu pusat seni budaya di Jawa Barat. Kita memiliki seni
jaipongan, calung, atau seni dari daerah lain yang sebenarnya bisa diterapkan
sebagai wisata seni budaya.
Selain seni budaya di atas, Karawang juga
menjadi ranah dari lahirnya salah satu seni pencak silat Godot. Silat yang
jurus-jurusnya sangat berbahaya dan mematikan karena itu pula silat yang satu
ini tidak diperkenankan untuk dipertandingkan dalam ajang Olahraga. Eksistensi silat
Godot harus dipertahankan, dilestarikan karena di dalamnya ada keluhungan
kearifan lokal.
Falsafah silat godot menjadi kearifan lokal yang maknanya sangat dalam, "Weduk Rahayu Gagah Barokah. Weduk Teu Kudu Di Adu Gagah Teu Kudu Pasea. Hirup Ulah Manggih Tungtung Paeh Ulah Jadi Beja Batur. Weduk Tunggulna Rahayu Gagah Tangkalna Barokah, Barokah Dunya Akherat."
Falsafah silat godot menjadi kearifan lokal yang maknanya sangat dalam, "Weduk Rahayu Gagah Barokah. Weduk Teu Kudu Di Adu Gagah Teu Kudu Pasea. Hirup Ulah Manggih Tungtung Paeh Ulah Jadi Beja Batur. Weduk Tunggulna Rahayu Gagah Tangkalna Barokah, Barokah Dunya Akherat."
Bentuk pelestariannya bisa berupa
padepokan yang didalmnya para pegiat seni budaya (silat, jaipong, calung, dan
sebagainya) bersatu padu melestarikan budaya kita, memperkenalkannya ke seluruh
Indonesia, bahkan dunia.
POTENSI SEKTOR EKONOMI KREATIF
Kita saat ini diuntungkan dengan
keberadaan kawasan industri, hanya kehadirannya jangan dijadikan sebagai
satu-satunya solusi untuk masalah ketenagakerjaan. Penyerapan tenaga kerja dari
perusahaan ada batasnya, dengan kata lain kelak di waktu yang akan datang
penerimaan tenaga kerja bersifat terbatas.
Maka perlu dilakukan upaya-upaya berupa
penciptaan lapangan kerja baru, salah satunya melalui ekonomi kreatif yang
didefinisikan sebagai berikut “Industri yang berasal dari pemanfaatan
kreativitas, ketrampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan
serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan
daya cipta individu tersebut.“ (Bekraf)
Usaha apa yang bisa dikembangkan?
Setidaknya ada tiga jenis usaha yang bisa dikembangkan yaitu sebagai berikut:
1.
Balai Teknologi Informasi
2. Workshop Desa
3. UKM dan IRT
2. Workshop Desa
3. UKM dan IRT
BalaiTeknologi Informasi
Dunia sudah memasuki Revolusi Industri
4.0, apa artinya? Bahwa setiap orang yang hidup di era ini akan lebih mudah
mengimbangi zamannya dengan memiliki kemampuan teknologi informasi.
SDM desa kita butuh diberdayakan dengan
memberikan ruang-ruang terbuka untuk pemberdayaannnya. Salah satu upaya yang
bisa dilakukan yaitu berupa Balai Teknologi Informasi, berupa fasilitas untuk
masyarakat belajar dan memanfaatkan teknologi informasi demi menunjang
kebutuhan hidup dan mengembangkan usaha-usaha ekonominya.
Balai Teknologi Informasi ini akan menjadi
ruang edukasi yang bisa diakses masyarakat desa kapan saja. Bahkan bisa menjadi
pusat usaha digital yang menyerap devisa besar-besaran. Ciyus!
Workshop
Desa
Workshop yang saya maksud bukan dalam bentuk acara semisal seminar, melainkan sebuah ruang lengkap dengan fasilitas dan teknologi di dalamnya. Kelak fasilitas itu akan dijadikan ruang bagi masyarakat desa untuk mengasah dan berbagi kemampuan mereka di bidang teknologi, khususnya TTG dan di bidang lainnya semisal konveksi, otomotif, kria, seni lukis
SDM desa kita sangat banyak yang berpotensi, bila saja mereka mendapatkan perhatian dan ruang yang sebesar-besarnya, potensi itu bisa menjadi aset yang membanggakan.
SDM desa kita sangat banyak yang berpotensi, bila saja mereka mendapatkan perhatian dan ruang yang sebesar-besarnya, potensi itu bisa menjadi aset yang membanggakan.
UKM
dan Industri Rumah Tangga
UKM dan IRT yang ada di desa Mulyasari tidak
sedikit yang sudah berkiprah dengan jangkauan yang cukup luas. Bila saja semua potensi UKM dan IRT itu
bisa diakomodir oleh BUMDesa, tentu saja akan terjadi hubungan timbal balik
yang saling menguntungkan. Yang ujung-ujungnya meningkatkan PADes juga.
Usaha mikro ini butuh dibina,
dikembangkan, dan diberdayakan karena bila dikembangkan lebih intensif bisa
menjadi penyerap tenaga kerja yang tidak sedikit dan memberikan profit yang
juga tidak sedikit.
POTENSI SEKTOR SORGA DESA
Sorga Desa (Sarana Olahraga Desa)
termasuk salah satu dari empat prioritas pembangunan Kemendesa. Kita bisa
membangun sarana Olahraga yang bertaraf nasional seperti yang telah dilakukan
oleh Kades Cisayong (Tasik Malaya).
Usaha Sorga Desa ini setidaknya bisa
dalam bentuk-bentuk sebagai berikut:
1. Sorga Desa Popular2. Sorga Desa Budaya
3. Sorga Desa Kekinian
Sorga
Desa Popular
Sorga Desa Popular ini berupa sarana Olahraga
yang digemari banyak orang, misalnya lapang bola, lapang futsal, kolam renang, lapang
bulu tangkis dan lainnya. Untuk lapang
bola meskipun sudah menjadi gagasan mainstream, toh cabang Olahraga yang satu
ini akan selalu ramai dan diminati banyak orang, terlebih bila standarnya
sesuai standar FIFA seperti lapangan bola Sakti Lodaya.
Sorga
Desa Budaya
Olahraga budaya ini sangat penting,
mengingat kita memiliki kewajiban untuk melestarikan budaya kita sendiri. Hasil
yang didapatkan nanti berupa pelestarian budaya dan regenerasi atlit olahraga
budaya.
Bentuk konkritnya bisa berupa padepokan
silat yang di dalamnya masyarakat bisa belajar ilmu bela diri dan berolahraga.
Atau bisa juga berpa lapangan permainan tradisional yang saat ini sudah jarang dimainkan. Kenapa lapangan permainan tradisional?
Di luar sana orang-orang rindu dengan budaya silam, dengan permainan leluhur
kita. Dengan pengemasan yang inovatif dan kreatif, bisa menjadi magnet yang
mengundang banyak orang untuk datang.
Sorga
Desa Kekinian
Dulu olahraga panjat tebing tidak begitu
popular tapi hari ini olahraga yang satu ini menjadi penyumbang medali emas
yang terbanyak kedua setelah Pencak Silat di ajang Asian Games. Artinya cabor
ini perlu memiliki potensi besar dan butuh regenerasi atlit untuk terus menjadi
penyumbang medali emas bagi Indonesia.
Olahraga lain yang sedang digemari anak
muda zaman now, bisa dilirik sebagai potensi yang memberikan peluang usaha
besar, misalnya arena perang paintball, arena panahan, track motor cross.
Kesemuanya potensi di atas memberikan dampak
positif yang sangat banyak tidak hanya bagi Pemdes (PADes), tapi juga bagi
masyarakat desanya sendiri. Apakah harus semua potensi dijalankan? Tidak perlu,
bisa beberapa atau fokus di salah satu potensi.
Sekarang, kita di sini berdoalah agar suatu
saat nanti, ada sosok yang benar-benar ikhlas membangun kesejahteraan bagi
masyarakat Desa Mulyasari.
Tidak ada komentar