Membangun Aspirasi Menjadi Prestasi
BPD Mulyasari (Karawang) – Dalam artikel sebelumnya tentang
Musyawarah Dusun Ciampel, kami telah menyampaikan beberapa aspirasi masyarakatDusun Ciampel untuk tahun anggaran 2020.
Sekarang kami akan menyampaikan juga perihal aspirasi yang
disampaikan oleh anggota BPD Mulyasari perwakilan wilayah RW.04 secara lengkap yang sebelumnya telah
disampaikan langsung kepada Pemerintah Desa mulyasari.
Aspirasi Masyarakat Menjadi Modal Hebat
Undang-Undang Nomor 6 tentang Desa
telah mengamanatkan agar pemerintahan di tingkat desa dapat dilaksanakan secara
partisipatif. Artinya Pemerintah Desa dan masyarakat desa diharapkan mampu
berkolaborasi dalam membangun desanya.
Masyarakat diharapkan dapat
berpartisipasi (ikut serta) terlibat
dalam proses pembangunan di desanya, baik dalam tahap perencanaan (misalnya
melalui Musdus Musdes), pelaksanaan (memonitoring), maupun evaluasi
(menyampaikan kritik saran atas hasil pembangunan)
Partisipasi masyarakat ini dijamin
dan dilindungi oleh UU Desa, BAB XI Hak & Kewajiban Desa dan Masyarakat
Desa, pasal 67.
Maka mengingat pentingnya peran
dan partisipasi masyarakat dalam membangun desanya sendiri berikut ini beberapa
aspirasi masyarakat RW.04 yang telah disusun secara tematis agar dapat ditindak-lanjuti
dengan sebaik-baikya.
----------------------------------
Keringnya sumber air bersih pada musim kemarau membuat masyarakat harus memakai air irigasi yang tercemar untuk keperluan mandi dan cuci
Output:
Pemasangan jaringan PAM
Pembuatan sumur bor
Pengadaan mobil air gratis
Outcome:
Tersedianya sumber air bersih untuk keperluan minum, cuci dan mandi pada musim kemarau yang akan datang.
EVALUASI BUMDESA
Lembaga BUMDesa yang diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan dan perekonomian masyarakat di Desa Mulyasari, sampai saat ini BUMDesa tidak terlihat kinerjanya.
Output:
Evaluasi BUMDesa
Reformasi pengurus BUMDesa
Pemetaan potensi desa
Mejalankan usaha BUMDesa skala kecil sebagai startup yang sesuai potensi dan aspirasi masyarakat desa.
Outcome:
- Pembentukan Unit Usaha BUMDesa berupa 1 RW 1 Unit Usaha BUMDesa
- Menyerap limbah industri untuk dikelola oleh BUMDesa dan menyediakan keperluan perusahaan oleh Unit Usaha BUMDesa
KETENAGAKERJAAN
Penyerapan tenaga kerja dari Desa Mulyasari belum maksimal dan tumpang tindih dikarenakan Pemerintah Desa masih memakai cara klasik mengatasi permasalahan tenaga kerja dengan cara sosoranganan. Penyelesaian masalah ketenagakerjaan ini seharusnya dilakukan secara kelembagaan.
Output:
Pemerintah Desa harus berkoordinasi dengan lembaga desa lainnya untuk begerak bareng meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
Lakukan TATA KELOLA TENAGAKERJA agar Desa Mulyasari bisa menjadi penyedia tenaga kerja yang cukup dari segi kuantitas maupun kualitas.
Outcome:
- Pembentukan Wadah/ Badan/ Lembaga tenaga kerja tingkat desa untuk dijadikan sebagai penyalur tenaga kerja Desa Mulyasari sehingga tidak ada lagi tumpang tindih pintu kesempatan kerja.
- Wadah/Badan/Lembaga tersebut juga harus mampu menjamin kuantitas dan kualitas tenaga kerja.
- Wadah/Badan/Lembaga tenaga kerja tingkat desa itu dijadikan sebagai Unit Usaha BUMDesa Tenagakerja, sehingga mejadi aset dan pendapatan bagi Pemerintah Desa dan masyarakat desa.
- Tertuangnyanya MoU atara perusahaan dengan BUMDesa.
KEWIRAUSAHAAN
Penyerapan tenagakerja dari perusahaan itu ada batasnya, maka Pemerintah Desa harus bisa berinovasi menciptakan kesempatan kerja lain yang berbasis potensi masyarakat.
Output:
Pemerintah Desa beserta Lembaga Desa segera berkoordinasi dengan perusahaan untuk menjalin kerjasama bidang pemberdayaan masyarakat dalam sektor kewirausahaan .
Outcome:
- Pemberdayaan masyarakat bidang perekonomian
- Penyerapan CSR untuk pemberdayaan masyarakat
- Semua elemen terkecil kebutuhan produksi di perusahaan dapat disuplai dari masyarakat Desa Mulyasari melalui BUMDesa. Contoh: Palet, Sarung tangan, Seragam Karyawan, dll.
- Semua elemen terkecil limbah perusahaan diserap oleh BUMDesa untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat desa Mulyasari.
KETERTIBAN MASYARAKAT DAN GENERASI MUDA
Indonesia saat ini sedang mengalami DARURAT NARKOBA sampai ke tingkat desa. Generasi muda dan pelajar sebagai aset desa perlu dilindungi agar tidak terjerumus ke dalam dunia Narkoba.
Output:
Sosialisasi tentang anti narkoba.
Penyluhan tentang anti narkoba
Koordinasi dengan lembaga terkait (BNN, Kepolisian, Puskesmas, dll)
Outcome:
- Deklarasi RW.04 sebagai Kampung Anti Narkoba
- Terciptanya generasi muda yang sehat, produktif, dan berprestasi.
- Terjalinnya kerjasama dengan lembaga terkait secara berkelanjutan.
- Adanya peraturan tingkat lingkungan bahkan tingkat desa mengenai pelarangan narkoba.
SDM GENERASI MUDA & PELAJAR
Rendahnya kemampuan pelajar di beberapa wilayah untuk megoperasikan komputer. Padahal saat ini kita sudah memasuki era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang mengharuskan output pendidikan mampu menggunakan perangkat teknologi dalam dunia kerja.
Output:
Tempat pelatihan/kursus komputer yang dikelola secara swadaya.
Lulusan pendidikan mampu mengoperasikan komputer dasar.
Kerjasama dengan lembaga lain untuk pemenuhan kebutuhan SDM pengajar atau memanfaatkan SDM lokal.
Outcome:
- Terciptanya kualitas SDM pelajar yang berdaya saing dan siap memasuki dunia kerja
- Terbentuknya lembaga atau Unit Usaha BUMDesa untuk meingkatkan kualitas pelajar yang kompeten dalam bidang TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
- Terciptanya generasi yang mampu memanfaatkan teknologi untuk tujuan kewirausahaan.
KESEHATAN
Belum memadainya fasilitas kesehatan/Posyandu di RW04
Output:
Belum “sejahteranya” kader posyandu
Pengadaan fasilitas posyandu berupa meja, alat kesehatan, timbangan.
Pemberian seragam kader posyandu dan “isi dompetnya”
Outcome:
Terbentuknya kader yang tangguh dalam melayani masyarakat.
Terbinanya kesehatan ibu da anak di RW04
EKONOMI
Kebutuhan finansial kadang butuh penyelesaian cepat, masyarakat butuh dana pinjaman yang mudah dan ramah.
Output:
Pembentukan koperasi simpan pinjam yang ramah finansial (berbunga rendah)
Outcome:
Terbentuknya Unit Usaha BUMDesa bidang keuangan dan simpan pinjam.
LINGKUNGAN/SAMPAH
Sampah menjadi salah satu isu ekologi yang harus segera ditangani dan dicarikan solusinya, terlebih Desa Mulyasari memiliki titik-titik yang rawan dijadikan tempat pembuangan sampah liar, memiliki kawasan industri yang sampahnya memiliki tonase besar, dan sampah dari rumah tangga yang memang belum dikelola dengan bijak sampai dengan saat ini.
Output:
Penyuluhan tentang pengelolaan sampah
Terpenuhinya fasilitas untuk keperluan pengelolaan sampah
Terbentuknya Bank Sampah /BUMDESA sebagai pengelola sampah lingkungan
Terwujudnya lingkungan yang bersih dan sehat.
Outcome:
Terbentuknya Unit Usaha BUMDesa yang mengelola sampah rumah tangga dan sampah Industri agar menjadi PADes yang mampu membangkitkan perekonomian masyarakat Desa Mulyasari.
ENERGI
Adanya warga Pasir Muncang yang belum memiliki akses listrik dan Pemerintah Desa tidak dapat membantu karena regulasinya tidak membolehkan bantuan untuk pemasangan listrik bagi rumah di atas tanah pengairan.
Output:
Bantuan Pemerintah Desa yang bersifat donasi atau swadaya masyarakat.
Outcome:
Terpenuhinya keadilan sosial bagi masyarakat.
RAGA DESA
Kurangnya sarana pengembagan potensi anak muda di bidang olah raga.
Output:
Pembangunan raga desa berupa lapangan bulu tangkis, atau lainnya.
Outcome:
Terlahirnya atlit Indonesia yang mampu berprestasi di ajang dunia
PENDIDIKAN
Belum terealisasinya bantuan dari Pemdes, difotoan hungkul tidak ada realisasinya
Output:
Pengadaan fasilitas pendidikan berupa meja kecil
Ada tunjangan/intensif untuk pengajar/ustad
Bantuan pengadaan buku paket oleh Pemdes.
Outcome:
Terbentuknya lembaga pendidikan yang memiliki badan hukum sendiri (tidak ginduk ke Kampung Situ)
PERTANIAN DAN PASAR DESA
Tidurnya lahan milik pengairan/lembaga lain di sisian jalan irigasi dan lahan tidur lainnya di Mulyasari.
Output:
Tertuangnya MoU antara Pemerintah Desa dengan Pengairan tentang pemanfaatan lahan tidur untuk keperluan pertanian produktif atau Pasar Desa.
Terhentinya pemanfaatan lahan tanggul untuk keperluan penampungan limbah yang merusak lingkungan, pencemaran tanah, pencemaran udara, pencemaran air.
Outcome:
- Terpenuhiya amanat Undang-Undang Agraria tentang pemanfaatan lahan tidur dan hak sosial dalam lahan.
- Terkelolanya laha-lahan tidur sebagai untuk dijadikan pendapatan baru atau dijadikan Unit Usaha BUMDesa sektor pertanian maupun agrowisata.
MICRO FARMING
Lahan pekarangan rumah tidak produktif merupakan potensi yang signifikan untuk meningkatkan ketahanan pangan skala kecil yang dimulai dari pekarangan sendiri.
Output:
Melakukan gerakan mikro farming dengan pemanfaatan lahan sempit di pekarangan
Outcome:
Terciptanya lingkungan yang asri dan produktif
Terciptanya gerakan ketahanan pangan.
INFRASTRUKTUR
Susukan/gorong-gorong Ustad Kardi limpas ketika musim hujan
Output:
Pembuatan drainase/saluran air sepanjang 150 meteran dari Mas Parno ke Mang Oman.
Outcome:
Terbebasnya masyarakat sekitar lintasan susukan dari gangguan air bah pada musim hujan.
BALAI MUSYAWARAH
Penyelengaraan musyawarah tidak di Balai Musyawarah
Output:
Selalu mengutamakan Balai Musyawarah untuk keperluan musyawarah baik itu MUSDUS maupun MUSRW.
Outcome:
Terbentuknya kinerja Aparatur Desa yang profesional.
--------------------
ASPIRASI BERIKUT INI CUKUP DITANGGAPI SAJA
--------------------
PENGAJIAN ANAK
Anak didik mulai belang-betong ketia mengaji
Output:
Perhatian dari orangtua agar lebih memperhatikan anak dan mementingkan mengaji (himbauan untuk peserta Musdus)
KPM PKH
Keluarga Penerima Manfaat PKH di Pasir Muncang sudah 6 bulan, belum menerima bantuan beras.
Output:
Pemberian kejelasan informasi kepada masyarakat perihal keterlambatan tesebut.
Hasil:
Tidak ada taggapan.
PELAYANAN PUBLIK PEMERINTAH DESA
Adanya warga yang membuat KTP tapi tidak selesai-selesai.
Output:
Mohon bantuan dari Aparatur Desa untuk ikut membantu menyelesaikan masalah tersebut.
----------------------------------
Semoga aspirasi di atas dapat segera ditindak lanjuti agar pemberdayaan masyarakat bisa segera diwujudkan khususnya dari segi ekonomi. Selamat berjuang untuk kawan-kawan di Pemerintah Desa. Semoa aspirasi ini bisa dilaksanakan dan menjadi prestasi bagi Desa Mulyasari. Amin. (Sumber gambar: Videoblock)
Tidak ada komentar